Nama :
Gigih Kuntoro Wicaksono
NPM :
13212146
Kelas :
2EA21
TUGAS 2 IDENTITAS NASIONAL
1. Masalah identitas Nasional muncul akhir-akhir ini
lebih dikarenakan kekhawatiran sebagian pihak atas semakin mengikisnya
kebanggaan terhadap budaya nasional, atribut nasional yang mencirikan identitas
nasional. Menurut saudara mengapa kekhawatiran itu timbul? Dan bagaimana
mengatasinya?
Jawab : Karna seiring dengan maraknya jargon ‘Era
Globalisasi’ yang membuat seluruh dunia terasa tanpa ada batasan dan bebasnya
batas antar tiap negara sehingga semakin
banyak pula efek negatif dan positif yang tertukar antar tiap negara antara
lain dari efek negatif nya yaitu ‘Westernisasi’ yaitu dimana pola hidup dari
beberapa negara maju,berkembang bahkan negara miskin pun ikut serta dalam
menyerupai pola hidup hingga gaya berpakaian orang barat,termasuk warga
indonesia yang meniru gaya hidup barat yang dinilai lebih modern dan ditiru
orang baanyak yang sehingga efek dari hal tersebut mengikisnya kebanggaan akan
budaya nasional,cara mengatasinya adalah dengan cara memodifikasi budaya
nasional tersebut tanpa adanya perubahan dasar atau ciri khas dari budaya
tersebut sehinggan menyesuaikan dengan berjalanya zaman,sehingga masyarakat
akan tertarik dantidak menilai budaya nasional yang disebut kuno dan tanpa
perubahan.
2. Identitas nasional tidak terbenevolusi dan untuk
begitu saja,melainkan melalui evolusi dan proses panjang,bagaimanakah proses
pembentukan identitas nasional tersebut?
Jawab : Proses Pembentukan Identitas Nasional adalah Identitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai
masyarakat yang memunculkan perasaan solidaritas sosial. Suatu identitas
nasional menunjukkan bahwa individu-individu setuju atas pendefinisian diri
mereka yang saling diakui, yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan
orang lain dan suatu perasaan akan harga diri bersama mereka (Charles F
Andrain, 1992). Kesadaran akan penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai,
norma, dan simbol-simbol ekspresif yang dianut bersama. Nilai merupakan konsep
yang sangat umum mengenai hal yang bernilai, berharga, diinginkan, suatu
kriteria untuk menentukan tindakantindakan mana yang harus diamabil.
Lebih spesifik dari nilai, norma merupakan peraturan-peraturan (hak dan kewajiban) yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai diwujudkan. Simbol-simbol ekspresif seperti yang ditemukan dalam seni, ritual, dan mitos, memberikan ekspresi konkrit pada nilai-nilai dan norma-norma yang lebih abstrak. Melalui simbol-simbol ekspresif seperti bendera, lagu kebangsaan dan pahlawan-pahlawan rakyat, nilai-nilai yang abstrak dan tidak tampak menjadi hangat bagi individu-individu. Nilai, norma dan simbol ekspresif memberikan pembenaran bagi tindakan-tindakan di masa lalu, menjelaskan perilaku massa sekarang, dan merupakan pedoman dalam menyeleksi pilihan-pilihan di masa depan. Sumber-sumber identitas bersama yang kemudian menjadi identitas nasional berupa nilai-nilai primordial, nilai-nilai sakral, nilai-nilai sakral dan nilai-nilai sipil.
Lebih spesifik dari nilai, norma merupakan peraturan-peraturan (hak dan kewajiban) yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai diwujudkan. Simbol-simbol ekspresif seperti yang ditemukan dalam seni, ritual, dan mitos, memberikan ekspresi konkrit pada nilai-nilai dan norma-norma yang lebih abstrak. Melalui simbol-simbol ekspresif seperti bendera, lagu kebangsaan dan pahlawan-pahlawan rakyat, nilai-nilai yang abstrak dan tidak tampak menjadi hangat bagi individu-individu. Nilai, norma dan simbol ekspresif memberikan pembenaran bagi tindakan-tindakan di masa lalu, menjelaskan perilaku massa sekarang, dan merupakan pedoman dalam menyeleksi pilihan-pilihan di masa depan. Sumber-sumber identitas bersama yang kemudian menjadi identitas nasional berupa nilai-nilai primordial, nilai-nilai sakral, nilai-nilai sakral dan nilai-nilai sipil.
Nilai-nilai primordial menunjukkan keterikan yang
didasarkan pada hubungan biologis dan tempat. Orang-orang yang dikaitkan satu
sama lain didasarkan atas ikatan famili dan etnis, serta sejarah asal usul dan
gaya hidup. Mereka berbicara dalam bahasa yang sama, hidup di daerah geografis
yang sama, akan menganut suatu identitas bersama. Nilai-nilai sakral yang
meliputi agama maupun ideologi adalah landasan yang kuat bagi identitas
bersama. Nilai-nilai personal memberikan suatu rasa identitas bersama, melalu
ikatan bersama pada seseorang yang seara biologis tidak berhubungan dengan
anggotaanggota komunitas. Sedangkan nilai-nilai sipil telah menempatkan
keterikatan bersama pada peranan politik seorang warganegara kepada lembaga
politik yang berlaku adil pada semua kelompok yang berbeda.
3. Wujud dari identitas nasional antara lain
patriotisme dan Nasionalisme.jelaskan perbedaan keduanya dan bagaimana keduanya
dapat membentuk identitas nasional!
Jawab :
Nasionalisme adalah suatu sikap politik
dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah
serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa
tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
a. Nasionalisme sempit, adalah cinta terhadap bangsa yang
berlebihan dan memandang rendah terhadap bangsa lain (chauvinisme)
b. Nasionalisme luas, adalah cinta dan bangga terhadap
tanah air dan bangsanya yang tinggi, tetapi terhadap bangsa lain tidak
memandang rendah.
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air yang diwujudkan dengan
kesediaan mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah
airnya.
Ciri-ciri:
a. Cinta tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c. Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi dan golongan
d. Tak kenal menyerah.
Kaitanya
antara nasionalisme dengan patriotisme adalah yang bermulanya dari sebuah
kesamaan kebudayaan,wilayah hingga cita-cita bersama dalam memerdekakan negara
ini yang saat itu sedang dijajah oleh koloni sehingga menimbulkan semangat
patriotisme,untuk berdaulat dan merdeka hingga mengorbankan segalanya dan
bertaruh nyawa untuk sebuah kemerdekaan dan kemakmuran tanah airnya.
4. Wujud negatif dari identitas nasional adalah
Chauvinisme.jelaskan mengapa sikap ini negatif pengaruhnya terhadap identitas
nasional?
Jawab
: Jelas berpengaruh buruk bagi berkembangnya identitas nasional,karena segala
sesuatu apapun itu bila dilakukan berlebih bisa berakibat buruk,misalnya dalam
hal chauvinisme mencintai bangsa yang berlebihan dan menganggap bangsa lain
lebih rendah dan menganggapnya sebagai budak timbul asumsi bahwa negaranya lah
yang ditakdirkan untuk menjadi negara adidaya dan adikuasa sehingga timbul niat
untuk menjajah bangsa lain.
5. Terkadang Identitas Nasional berseberangan dengan
identitas pribadi.bagaimana sebaliknya menurut saudara mengharmonisasikan kedua
hal tersebut sehingga berjalan berdampingan?
Jawab
: Agar kedua hal berjalan dengan harmonis ataupun selaras maka lebih dulu
mementingkan kepentingan bersama yaitu untuk kenikmatan publik,bukan
individu.sama dengan tugas mula terpilih sebagai anggota DPR untuk
mensejahterakan dan menyampaikan aspirasi rakyat,namun tidak sedikit dari
mereka justru mementingkan kepentingan mereka sendiri terlebih dahulu,oleh
sebab itu pentingnya sikap toleransi/tenggang rasa menjadi tolak ukur baru
untuk menyelaraskan kedua sifat yang berseberangan itu.
6.
Globalisasi yang melanda
dunia saat ini bisa berdampak positif dan negatif bagi identitas nasional. Agar
dapat memanfaatkan gerakan dimaksud untuk sebesar-besar kesejahteraan
masyarakat Indonesia tanpa harus mengancam identitas nasional bangsa Indonesia,
menurut Saudara apa tindakan yang harus diambil?
Jawab
: Melakukan pemfilteran dan membatasi secara lebih detil agar dapat
meminimalisir efek negatif yang masuk kedalam bangsa indonesia.membuat hukum
aturan perundang-undangan dengan sanksi yang berat agar perdagangan narkoba dan
human trafficking antar negara yang merupakan salah satu dari dampak negatif
dari globalisasi bisa dicegah untuk masuk ke NKRI.
0 komentar:
Posting Komentar